Produk digital saat ini mulai banyak diminati. Selain hanya membutuhkan satu kali produksi saja, produk ini juga lebih mudah untuk delivery serta margin produk yang bisa mencapai ratusan juta. Namun, barang digital sangat rentan terhadap pembajakan sehingga membutuhkan perlindungan produk dengan membuat lisensi. Berikut ini jenis lisensi produk digital yang ada di dunia dan juga Indonesia.
Jenis Jenis Lisensi untuk Produk Digital di Indonesia
Personal Licence
Personal License merupakan salah satu jenis lisensi produk digital dimana seseorang dapat menggunakan layanan atau produk hanya untuk proyeknya sendiri. Biasanya lisensi ini tidak memperbolehkan untuk diperjual belikan maupun dimodifikasi. Contoh produk digital yang menggunakan personal lisensi adalah LandingPress. LandingPress merupakan theme wordpress yang memiliki lisensi personal.
Selain itu ada juga Airtable dan Fieldbook. Airtable adalah layanan yang memungkinkan seseorang mempunyai database pribadi. Database tersebut dapat digunakan untuk menyimpan data serial TV, atau film yang ingin ditonton hingga beragam smartphone yang dimiliki.
Sedangkan fielbook ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk membuat catatan fenotipik. Aplikasi ini dapat membantu mengumpulkan data yang ada di lapangan sehingga lebih mudah. Dengan adanya aplikasi ini, maka mengumpulkan data akan lebih cepat serta pengguna dapat mengekspor maupun melakukan transfer antar perangkat.
Commercial Licence
Lisensi yang satu ini merupakan jenis lisensi produk digital dimana seseorang bisa menggunakan layanan atau produk untuk proyek klien, serta dapat menjual produk akhir dari hasilnya yang berupa gambar, video, dll. Untuk jenis lisensi produk digital ini biasanya tidak boleh diperjual belikan langsung atau dimodifikasi namun bisa digunakan untuk proyek komersial dengan batasan jumlahnya ada juga yang tanpa batasan. Ada juga yang tidak boleh memperjualbelikan tanpa seizin dari penciptanya.
Contoh dari produk yang terlisensi secara komersial adalah Reevio. Software ini dapat memproduksi video di browser sehingga seseorang bisa membuat video yang menakjubkan dengan hasil yang bagus tentunya. Dan hasil dari video tersebut dapat dibagikan secara sosial dengan menggunakan menu yang ada pada software tersebut. Software ini menggunakan lisensi komersial. Dan seseorang tidak bisa menggunakan kecuali dengan membayar harga yang ditentukan.
Developer Licence
Developer Licence atau lisensi pengembang merupakan jenis lisensi produk digital dimana seseorang dapat mengembangkan perangkat lunak tersebut dengan menggunakannya serta memperdayakannya untuk membuat perangkat lunak yang sejenis Beberapa manfaat dari lisensi ini antara lain adanya pemotongan harga, kemampuan untuk mendapatkan pertanyaan dan jawaban serta akses ke API pemrograman yang lain.
Namun untuk lisensi ini biasanya anda dilarang menjualnya kembali. Beberapa software terkadang menetapkan aturan untuk penjualan harga dari produk yang dihasilkan. Namun biasanya produk ini bisa digunakan tanpa adanya jangka waktu yang ditentukan. Jadi anda bisa menggunakannya terus menerus meskipun nantinya tidak lagi membelinya setelah produk tersebut mengalami perubahan versi yang lebih baik lagi oleh para pengembang produk tersebut.
Contoh produk digital dengan lisensi developer yaitu Levidio The Feed. Semua produk levidio berlisensi developer, yang artinya kamu bisa mengembangkan untuk projek kamu sendiri dan juga bisa digunakan untuk client kamu.
Biasanya lisensi jenis ini digunakan untuk meluncurkan suatu program yang belum bisa dikatakan full version. Karena mereka membutuhkan kritikan dari para penggunanya. Dengan adanya lisensi ini, maka pengguna bisa memberikan masukan kepada para pengembangnya untuk memperbaiki kekurangan dari produk tersebut. Pengguna akan tetap bisa memakainya sebelum adanya versi terbaru yang diluncurkan oleh developer program tersebut.
Private Label Right
Lisensi produk digital selanjutnya adalah Private Label Right (PLR) dimana suatu produk dapat dijual kembali produk tersebut dan mengklaim bahwa produk tersebut adalah produk yang anda buat. Anda juga dapat menjualnya dengan keuntungan seluruhnya bisa anda miliki sendiri. Pemilik produk tersebut memberikan hak cipta sepenuhnya kepada pembelinya untuk memperjual belikan kembali, sehingga modal yang dbituhkan hanya satu kali saja.
Untuk mendapatkan produk dengan lisensi ini sangat mudah sekali dilakukan. Yang pertama pembeli mengunduh produk yang dibeli setelah mendapatkan linknya. Kemudian pembeli bisa mengubah sales letter dengan namanya sendiri sehingga menandakan bahwa produk tersebut adalah milik dari si pembeli. Lisensi produk digital ini juga mengizinkan pembelinya untuk mengubah cover dll. Setelah mengubahnya, pembeli bisa menjualnya kembali produk tersebut.
White Label
Lisensi white label ini memberikan izin pada pembelinya untuk mengubah citra layanan ataupun aplikasi dan menjualnya kembali kepada klien. Contohnya ada perusahaan yang memproduksi suatu produk dengan jumlah yang sangat banyak tanpa memberikan label dan merek terhadap prosuk tersebut. Selanjutnya produk tersebut dijual kepada perusahaan lain sehingga dapat dijual kembali oleh perusahaan yang membelinya dengan menggunakan merek sendiri.
Biasanya lisensi jenis ini digunakan oleh perusahaan hosting dengan sistem reseller. Tentunya para reseller hosting akan menyembunyikan siapa sebenarnya pembuat hosting yang asli agar tidak diketahui oleh pembeli berikutnya. Namun kekurangan dari lisensi produk digital ini adalah tidak spesial. Karena ada kemungkinan seseorang menggunakan produk yang sama meskipun membeli dari produsen yang berbeda dan mereka akan lebih memilih harga yang murah tentunya.
Selain itu, karena tidak adanya hak cipta khusus maka produk ini menyebabkan kurangnya loyalitas dari konsumen. Tentunya pembeli akan mempertimbangkan faktor harga untuk membeli suatu produk. Mereka akan memilih produk dengan harga yang lebih murah. Toh kualitas dari produk tersebut sama saja. Selain itu, karena tujuan dari penjualan produk ini adalah untuk menjual sebanyak banyaknya maka terjadi persaingan yang tidak sehat.
Master Resell Right
Jenis lisensi produk digital ini lebih menguntungkan dibandingkan lisensi PLR untuk orang yang membelinya. Jika PLR membolehkan seorang pembeli untuk mengedit nama pembuat dan menjual kembali produk tersebut, maka MRR memberikan hak master kepada pembeli lisensi produk digital untuk menjual “hak jualnya” kepada orang lain. Jadi pembeli tidak hanya menjual produknya saja. Tentunya hal ini akan memberikan keuntungan yang berlipat bagi pembeli produk tersebut.
Cara mudah yang bisa dilakukan tersebut adalah dengan menjual kembali produk yang sudah dibeli namun dengan catatan memiliki lisensi MRR. Disini anda juga bisa lebih fleksibel dalam menentukan harga. Pembeli dapat menjualnya kembali di website. Pun, pembeli produk dengan lisensi MRR ini juga dapat menjualnya melalui forum yang diperbolehkan untuk mempromosikan suatu produk. Dengan begitu maka akan banyak orang yang tahu terhadap produk.
Selain itu, jika anda menjualnya dengan harga khusus yang lebih murah tentunya produk tersebut akan lebih mudah menarik pembeli yang lain. Anda juga bisa membuat produk yang lebih baik dari produk sebelumnya sehingga banyak diminati oleh orang lain. Sebagaimana mengedit atau melakukan perubahan terhadap beberapa bagian. Jadi sebelum anda membeli suatu produk, pastikan bahwa anda mendapatkan lisensi produk digital sebelum membelinya.
Akhir Kata
Itulah beberapa jenis lisensi barang digital yang ada di dunia dan juga Indoensia. Tentunya setiap lisensi memberikan hak yang berbeda beda kepada pembelinya. Tapi, untuk mendapatkan harga yang lebih murah maka umumnya seseorang akan membeli produk dengan lisensi developer.
Namun jika tujuan dari membeli lisensi tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, maka seseorang akan lebih memilih untuk membeli produk dengan lisensi PLR atau MRR.
rekomendasi tempat pembuatan jaket boomber terbaik di tarakan